Pada hari Selasa, 4 November 2025, Abdul Helim bersama tiga orang lainnya dilantik dan diambil sumpah dalam kenaikan jabatan menjadi Guru Besar (Profesor) di lingkungan UIN Palangka Raya.
Kebanggaan tersendiri bagi Abdul
Helim ternyata ia adalah alumni STAIN Palangka Raya angkatan 1997. Ia berkarya di kampus ini sampai menjadi UIN Palangka Raya dan dari sekian alumni STAIN
Palangka Raya dialah yang menjadi Guru Besar Pertama di kampus tercinta ini.
Memang selain Abdul Helim, ada juga alumni STAIN Palangka Raya lainnya yang juga dilantik menjadi Guru Besar bersamaan dengannya, yaitu pak Dakir. Hanya saja, pak Dakir baru mengikuti Uji Kompetensi Guru Besar seminggu setelah Uji Kompetensi Guru Besar yang diikuti Abdul Helim pada tahun 2024 yang lalu. Beriringan (beda hari) dengan pak Dakir, dosen senior yaitu Pak Mazrur juga mengikuti Uji Kompetensi. Oleh karena itulah di sini disebut bahwa Abdul Helim merupakan alumni STAIN Palangka Raya yang pertama menjadi Guru Besar.
Para Guru Besar yang dilantik pada tanggal 4 November 2025 adalah:
- Prof. Dr. H. Abdul Helim, S.Ag, M.Ag (Uji Kompetensi tahun 2024, TMT sebagai Profesor 1 April 2025);
- Prof. Dr. Dakir, M.A (Uji Kompetensi tahun 2024, TMT sebagai Profesor 1 April 2025);
- Prof. Dr. H. Mazrur, M.Pd (Uji Kompetensi tahun 2024, TMT sebagai Profesor 1 April 2025);
- Prof. Dr. H. Syaikhu, M.HI (Uji Kompetensi tahun 2025, TMT sebagai Profesor 1 Oktober 2025)
Sebagai alumni Abdul Helim merasa bersyukur karena alumni STAIN (kini UIN Palangka Raya) pun bisa menjadi Guru Besar (Profesor). Alumni STAIN bisa tampil dan berkarya serta dapat membuktikan dirinya di mana saja ia berkiprah, baik di masyarakat, di kehidupan sosial, politik, ekonomi dan termasuk di dunia akademik ini.
Sebagai alumni, Abdul Helim yakin akan muncul alumni-alumni berikutnya yang akan menjadi Guru Besar (Profesor) sehingga dapat secara bersama-sama membangun dan memajukan Universitas Islam Negeri Palangka Raya sesuai dengan zamannya masing-masing.
Ketika ditanya alumni-alumni STAIN lainnya, ia menyebutkan di antaranya Dr. H. Akhmad Supriadi, S.HI, M.SI, Dr. Hj. Tri Hidayati, S.HI, MH, Dr. Hj. Zainap Hartati, M.Ag, Dr. Jasiah, M.Pd, Dr. Ahmadi, M.SI, Dr. Jefry Tarantang, S.Sy, SH, MH. Begitu juga kandidat Doktor seperti Hj. Maimunah, Wahyu Akbar, Rahmad Kurniawan, Akhmad Kamil Rizani, serta yang lagi berproses seperti Sabaruddin Ahmad, Aris Sunandar serta lainnya yang tidak dapat disebutkan secara satu persatu. Semuanya, lanjut Abdul Helim, tetaplah semangat dan fokus mencapai posisi tertinggi dalam dunia akademik ini. Tetap giat, insya Allah tercapai.
