Mengapa Kita Gampang Membuli
Prof. Dr. H. Abdul Helim, S.Ag, M.Ag, CWC.
اَلْحَمْدُ لِلّهِ، اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى جَعَلَنَا فِي اْلأَرْضِ مَخْلُوْقًا سَوِيًّا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ الله وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. فَيَآأيُّهَا الحَاضِرُوْنَ وَالسَّامِعُوْنَ رَحِمَكُمُ الله. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ. كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Para alim ulama, asatidz, guru-guru agama,
tokoh-tokoh masyarakat, pengurus mesjid, bapak-bapak, saudara-saudara dan
jamaah Jumat yang dirahmati Allah. Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Salawat dan salam kepada Nabi kita
Sayyidina Muhammad SAW beserta pengikut beliau hingga akhir zaman. Marilah kita
senantiasa terus melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah dan Rasul-Nya
serta berupaya meninggalkan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.
Di zaman sekarang, sebagian
masyarakat kita sepertinya mengalami permasalahan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi. Entah apa sebabnya, yang jelas sepertinya ada permasalahan
serius dalam kehidupan interaksi kita saat ini. Persoalan ini sepertinya tidak
hanya terkait dengan orang-orang yang masih muda, tetapi juga menimpa
orang-orang yang sudah dewasa. Apa permasalahan tersebut?, yaitu gampang
membuly. Apa itu membuli?. Menurut para pakar membuli atau bully adalah suatu perbuatan
atau perkataan atau komentar yang agresif oleh individu atau kelompok kepada
individu lain atau kelompok yang membuat mereka merasa terintimidasi atau
terhakimi. Buly berdampak negatif bagi orang yang dibully.
Coba kita perhatikan di
zaman sekarang baik di media sosial, di video-video atau di tulisan-tulisan,
komentar-komentar atau di dunia nyata bully ini sering terjadi. Misalnya di
dunia maya, ada orang yang melakukan tindakan yang sepertinya membully,
kemudian muncullah komentar dan kemudian dibangun lagi agar komentar negatif
semakin banyak dan muncul sampai akhirnya korban pun seperti dihakimi.
Masalahnya, kita-kita yang belum paham betul tentang persoalan yang terjadi
ikut-ikutan berbicara atau berkomentar dengan berbagai gaya sampai tidak ada
kemampuan lagi bagi yang dibully untuk menjawab atau memberikan keterangan atau
semacam klarifikasi.
Jika hal ini dikaitkan
dengan Islam, al-Quran sudah lama 15 abad yang lalu sudah mewanti-wanti agar
tidak membuly. Hal ini tercatat dalam Q.S. al-Hujarat ayat 11:
يٰاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰى اَنْ يَّكُوْنُوْا
خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا
مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوْا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِ،
بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤءكَ
هُمُ الظّٰلِمُوْنَ.
Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan
lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada
perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling
memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan)
fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang
zalim.
Ayat di atas sudah
sangat jelas sekali. Lalu apa yang membuat kita sepertinya kurang mampu menjaga
lidah atau jari-jari kita agar tidak ikut membuli?. Harusnya kita mampu, karena
kita punya pedoman dari al-Qur’an yang jelas-jelas melarang melakukan
pembulian. Dengan apa lagi kita berpegang, dengan apa lagi berpedoman kalau
tidak dengan al-Qur’an dan Hadis Rasulullah serta ijtihad-ijtihad para ulama
kita. Oleh karena itu, marilah kita mulai lebih berhati-hati dan bersikap
dewasa serta merasakan bagaimana kalau misalnya kita yang dibulyy. Apakah sakit
atau tidak.
Kiranya inilah khutbah yang dapat disampaikan. Mudah-mudahan kita dapat
menjadi khalifah sesuai dengan fungsi kita masing-masing. Semoga kita menjadi
umat yang beruntung. Amin.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَلَا تُفْسِدُوا فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا
وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ (الأعراف: 56).
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ
مِنِّى وَمِنْكُمْ إِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذَا
وَأَسْتَغْفِرُاللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلى اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَ بَعْدَهُ. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَآأَيُّهَاالنَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالى: فَاتَّقُوْا اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا وَأَنْفِقُوْا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ. وَقَالَ أَيْضًا: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ، يَآيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ اْلأَوَّاهِ، وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، وَارْضَ الّلهُمَّ عَنْ أَصْحَابِهِ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ وَعلَيِّ وَعَلى سَآئِرِ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. آمين آمين آمين يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. أَللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. أَللّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. رَبَّنَا آتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَآءِ ذِى اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر.

