Voluntary Childless sebagai Pilihan Tahdid Al-Nasl untuk Mewujudkan Keluarga Berencana dalam Perspektif Hilah


Latar belakang kajian ini yaitu adanya fenomena childfree yang kembali mencuat ke publik ditengah turunnya angka pernikahan usiaideal dan masih tingginya angka  pernikahan  dini.Penelitian  ini menguraikan fenomena voluntary childless atau ketidakhadiran anak sebagai pilihan dalam konteks tahdid al-Nasl (pembatasan   kelahiran)   untuk   mewujudkan   keluarga   berencana, dengan  pendekatan  perspektif  hilah.  

Fokus  kajian  yaitu  penerapan  hilah pada  kasus  pasangan voluntary  childlessyang  beranggapan  bahwa  mereka telah  mendukung  program  KB  dengan  kesukarelaan  mereka  hidup  tanpa anak,  sehingga  mampu  menekan  angka  kelahiran.Penelitian  ini  bersifatnormatif  dengan  pendekatan  studi  kepustakaan  untuk  mengumpulkan bahan  hukum  primer.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa voluntary childless termasuk  dalam  hilah ghair  syar'iyyahatau  perkara  yang  tidak diperbolehkan,  praktik  KB  diperbolehkan  dalam  Islam  namun  ada  syarat dan ketentuan pelaksanaannya serta tujuan yang ingin dicapai.

Dalam kesimpulan disebutkan bahwa Voluntary   childless termasuk   dalam   perilaku   yang   tidak dianjurkan  bagi  pasangan  suami istri karena bertentangan  dengan tujuan  pernikahan. Tahdid  al-Nasl tidak  ditempuh  dengan  pilihan tanpa   anak untuk   menekan   laju   angka   kelahiran   dan   resiko kesehatan,  sehingga voluntary  childless bukan  bagian  dari  ini,  tetapi lebih condong pada hak yang dimiliki dua individu pada pernikahan. Pasangan voluntary   childless beranggapan   pilihan   mereka   akan mewujudkan  progam  KB  adalah  sebuah  siasat  (hilah).  Tindakan  KB diperbolehkan  oleh jumhur ulama, tetapi    harus    melibatkan pelaksanaan    suatu    tindakan    yang    diperbolehkan.    Interpretasi pasangan voluntary childless cenderung pada menghindari kewajiban syara'   yang   lebih   penting   dibandingkan   dengan   amalan   yang dilakukan  sehingga  pada  kasus  ini  termasuk  dalam  kategori  hilah ghairu  syari’yyah. Berbagai   perimbangan,   faktor,   serta   definisi voluntary childless tidak memenuhi urgensi    daruryat,  dan bertentangan sifat qat’i dan kulli pada konsep diperbolehkannya hilah untuk digunakan.

Artikel ini dipublikasikan di Jurnal BORNEO: Journal of Islamic Studies, Vol. 5 No. 1 (2024). Tentu banyak kekurangannya dan perlu untuk diteliti Kembali atau dilihat dari sisi yang lain. Jika tertarik dengan artikel ini dapat didownload di sini.

Tag:
Postingan Terbaru
  • Voluntary Childless sebagai Pilihan Tahdid Al-Nasl untuk Mewujudkan Keluarga Berencana dalam Perspektif Hilah
  • Voluntary Childless sebagai Pilihan Tahdid Al-Nasl untuk Mewujudkan Keluarga Berencana dalam Perspektif Hilah
  • Voluntary Childless sebagai Pilihan Tahdid Al-Nasl untuk Mewujudkan Keluarga Berencana dalam Perspektif Hilah
  • Voluntary Childless sebagai Pilihan Tahdid Al-Nasl untuk Mewujudkan Keluarga Berencana dalam Perspektif Hilah
  • Voluntary Childless sebagai Pilihan Tahdid Al-Nasl untuk Mewujudkan Keluarga Berencana dalam Perspektif Hilah
  • Voluntary Childless sebagai Pilihan Tahdid Al-Nasl untuk Mewujudkan Keluarga Berencana dalam Perspektif Hilah
Posting Komentar